Candi Kalasan, Candi Paling tua di Jogja ~ Yok berekreasi riwayat agar kita mengetahui ada masa lampau yang memengaruhi masa datang. Bila candi Prambanan cukup terkenal untuk didatangi karena jadi icon kota rekreasi Yogayakarta, jadi tidak ada kelirunya melihat candi lain di Jogja yang simpan riwayat dan cerita.
Misalkan ada Plaosan dengan cerita pernikahan dua kepercayaan, ada juga Candi Kalasan yang mempunyai background romantis.
Candi Kalasan dikatakan sebagai Candi Tara. Bangunan candi dengan arsitektur ciri khas Buddha sengaaj dibuat dan disembahkan ke Dewi Tara.
Candi Kalasan dikatakan sebagai candi Buddha paling tua di Yogyakarta. Candi Tara dibuat saat pemerintah raja Rakai Panangkaran dari Dinasti Syailendra yag dikenal juga dengan perencana pendirian candi Borobudur.
Dikatakan sebagai Candi Kalasan karena candi ini berdiri di daerah Kalasan Yogyakarta. Dari memiliki bentuk bangunan ini berwujud bujur sangkar dengan masing-masing seginya 45 mtr. dan ketinggiannya sekitaran 34 mtr.. Secara verkital, Candi Kalasan dibuat dari 3 sisi yakni kaki candi, badan candi, dan atap candi.
Pada bagian atap candi memiliki bentuk persegi delapan yang terdiri dari 2 tingkat. Tingkat pertama ada sebuah arca yang menggambarkan manusia Buddha. Pada tingkat ke-2 ada arca yang memvisualisasikan Yani Buddha.
Pada bagian pucuk candi menyimbolkan Kemunca Semeru yang memiliki bentuk persegi dengan hiasan stupa. Ada juga hiasan bunga makhluk khayangan memiliki tubuh kerdil namanya Gana di tepian badan candi dengan atap candi Kalasan.
Seterusnya pada bagian badan, bagian tengah candi kelihatan menjuru keluar. Ada pula lubuk-relung di atas luar candi dengan hiasan figur dewa yang menggenggam bunga teratai dengan status berdiri.
Seterusnya jika menyaksikan ke sebuah bedeng didalamnya ada singgasana berhiaskan pola singa yang berdiri di atas punggung gajah. Disebelah penampil samping timur itu kamu bisa masuk bedeng.
Pada bagian kaki candi Kalasan ada sebuah batu lebar dengan wujud persegi. Ditengahnya ada tangga dengan hiasan makara pada segi ujungnya. Ada pula hiasan sulur-suluran yang keluar sebuah pot terpahat di sekiling kaki candi Kalasan ini.
Bila dilihat lebih dekat, banyak relief yang memikat dari permukaan candi, misalkan pohon dewata dan awan dan penghuni khayangan yang bermain alat music seperti rebab. Mereka bawa kerang dan cemara.
Ada pula relief daun, sulur, dan kuncup bunga. Candi Kalasan memilki kekhasan tertentu karena ada relief yang dilapis dengan semen Brajalepha, semen itu kabarnya dibuat dari getah pohon tertentu di periode itu.
Candi ini diperlengkapi dengan stupa sejumlah 52 buah dan tinggi 4,6 mtr.. Stupa ini melingkari badan candi yang tidak seluruhnya utuh. Ada banyak sisi yang telah hancur. Bukti kedahsyatan Rakai Panangkaran di saat itu ditunjukkan dari prasasti candi berhuruf Panagari. Raja ini sanggup membuat candi di daerah negara Thailand.
Dari candi Kalasan ini dapat ditunjukkan jika pada periode itu jika antara umat dapat sama-sama jaga nilai toleran. Rakai Panangkaran ialah pengaut agama Hindu dan sudah membuat candi Tara atas saran beberapa pendeta Buddha yang selanjutnya disembahkan kembali ke Pancapana yang beragama Buddha.
Candi Buddha ini sudah mengisnpirasi seorang pengikut Buddha dari India namanya Atisha yang sempat bertandang ke Borobudur dan meyebarkan tuntunannya ke Buddha Tibet.
Candi Kalasan ini ada di Desa Kalibening, Dusun Tirtamartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaen Sleman, Wilayah Spesial Yogyakarta. Akses ke arah lokasi juga gampang di capai.
Dari Yogyakarta tujukan kendaraan ke arah Jalan Solo, kamu akan mendapati sebuah bangunan candi disebelah kanan jalan (selatan).
Ticket masuk Candi ini ini sebesar Rp. 2000 untuk pengunjung dewasa, dan Rp. 1000 untuk anak-anak. Dan harga setiap saat bisa berbeda. Rekreasi murah ke mana kembali? masih ingin melihat situs percandian? Bisa sekaligus datangi Candi Sambisari, Candi Ijo, Candi Banyunibo, atau candi icon Yogyakarta yakni Candi Prambanan.
Untuk sahabat yang membutuhkan kendaraan bisa menggunakan layanan Sewa Mobil Jogja Lepas Kunci dari Point Transport.