Sewa Mobil Jogja

Jogja, kota dengan pesona budaya, kuliner, dan alam yang memikat, selalu menjadi destinasi favorit bagi wisatawan. Namun, menjelajahi setiap sudut Jogja dengan nyaman dan fleksibel tentu membutuhkan kendaraan. Nah, bagi Anda yang tidak membawa mobil sendiri, sewa mobil Jogja adalah solusi terbaik!

Informasi & Pemesanan Sewa Mobil !

Whatsapp 081392227766

Mengapa Memilih Kami?

Point Transport menyediakan berbagai pilihan mobil mulai dari city car, MPV, SUV, hingga premium car. Semua unit selalu dalam kondisi bersih, nyaman, dan rutin diservis.

Driver kami berpengalaman, sopan, dan tahu rute terbaik untuk perjalanan Anda. Baik untuk dinas, liburan, hingga acara spesial—Anda akan merasa aman dan nyaman di perjalanan.

Nikmati liburan tanpa ribet! Point Transport menyediakan paket wisata lengkap dengan itinerary, akomodasi, tiket wisata, dan tentunya mobil plus supir. Anda tinggal duduk manis, kami yang urus semuanya.

Booking mobil atau paket wisata cukup lewat WhatsApp atau website, respon cepat, dan konfirmasi langsung. Gak perlu ribet!

Harga yang kami tawarkan kompetitif dan sesuai kualitas. Tanpa biaya tersembunyi, tanpa tipu-tipu.

Yogyakarta adalah sebuah kota dan daerah istimewa di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Secara administratif, Yogyakarta dikenal sebagai Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memiliki status khusus karena sejarahnya sebagai kerajaan yang bergabung dengan Republik Indonesia tanpa syarat setelah kemerdekaan.

Berikut beberapa hal yang membuat Jogja begitu spesial:

1. Kota Budaya & Pusat Peradaban Jawa

  • Keraton Yogyakarta: Pusat budaya Jawa yang masih aktif, dengan tradisi seperti Sekaten, Grebeg Maulud, dan Tarian Klasik.

  • Seni & Tradisi: Wayang kulit, batik, keris, gamelan, dan seni pertunjukan seperti Ramayana Ballet di Candi Prambanan.

  • Bahasa Jawa Halus: Masyarakatnya masih sangat menjaga tutur bahasa dan adat Jawa.

2. Kota Pendidikan & Pusat Intelektual

  • Kota Pelajar: Rumah bagi universitas ternama seperti UGM, UIN Sunan Kalijaga, UNY, dan banyak kampus lainnya.

  • Atmosfer Kreatif: Banyak komunitas seni, literasi, dan inovasi tumbuh di sini.

3. Sejarah Perjuangan Indonesia

  • Ibu Kota RI (1946–1949): Jogja pernah menjadi pusat pemerintahan saat Agresi Militer Belanda.

  • Peran Sultan Hamengku Buwono IX: Raja yang mendukung kemerdekaan Indonesia dan mempertahankan Jogja sebagai daerah istimewa.

4. Keistimewaan Politik & Pemerintahan

  • Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Memiliki status khusus dengan Sultan sebagai Gubernur dan Paku Alam sebagai Wakil Gubernur.

  • Tata Kota yang Unik: Konsep “Hamemayu Hayuning Bawana” (memelihara keindahan dunia) terlihat dari tata kota yang harmonis antara alam, budaya, dan modernitas.

5. Wisata Alam & Kuliner yang Memikat

  • Gunung Merapi & Kaliurang: Simbol kekuatan alam yang perkasa.

  • Pantai Indah: Pantai Parangtritis, Gunungkidul (Siung, Timang, Pok Tunggal), dan pantai-pantai eksotis lainnya.

  • Goa & Sungai: Goa Pindul, Goa Jomblang, Sungai Oya, dan Sungai Code.

  • Kuliner Legendaris: Gudeg, bakpia, sate klathak, angkringan, kopi Jogja, dan jajanan pasar seperti geplak.

6. Keramahan & Kehidupan yang Santai

  • Masyarakatnya Ramah: Budaya “ngajeni” (saling menghargai) masih sangat kental.

  • Hidup yang Slow-paced: Meskipun berkembang, Jogja tetap mempertahankan ketenangan dan kearifan lokal.

7. Kota yang Tidak Pernah Tidur

  • Hidup 24 Jam: Dari angkringan tengah malam sampai Malioboro yang selalu ramai.

  • Tempat Nongkrong Kekinian: Banyak kafe, galeri, dan ruang kreatif yang unik.

8. Spiritualitas & Mistisisme

  • Tempat-tempat Sakral: Candi Prambanan, Kotagede, Makam Raja Mataram, dan ritual-ritual seperti Labuhan.

  • Kepercayaan pada Hal Gaib: Banyak cerita mistis seperti Nyi Roro Kidul yang diyakini berkuasa di Pantai Selatan.

9. Kota yang Mudah Dijelajahi

  • Transportasi Murah: Becak, sepeda, motor, dan trans Jogja yang terjangkau.

  • Wisata Terjangkau: Banyak tempat wisata murah atau gratis, seperti Alun-Alun Kidul, Taman Sari, dan Kampung Wisata.

Dengan segala keunikannya, Jogja bukan sekadar kota, melainkan sebuah perasaan—tempat di mana tradisi dan modernitas berpadu, dan siapa pun yang datang akan merasa seperti pulang. ❤️

“Jogja Never Ending Asia” — karena keistimewaannya tak pernah habis dirasa.

Yogyakarta (Jogja) memiliki sejarah yang kaya dan panjang, mulai dari masa kerajaan Hindu-Buddha, Kesultanan Mataram Islam, hingga perannya dalam kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Yogyakarta sangat unik dan kaya, karena kota ini merupakan salah satu pusat peradaban dan kekuasaan di Jawa sejak zaman dahulu. Berikut ini garis besar sejarah Yogyakarta:

Awal Mula: Kerajaan Mataram Islam

Yogyakarta berasal dari Kerajaan Mataram Islam, yang berdiri pada akhir abad ke-16 dan berpusat di wilayah Jawa Tengah. Kerajaan ini mencapai puncaknya di bawah Sultan Agung (1613–1645), yang juga sempat menyerang Batavia (Jakarta) pada masa VOC.

Perjanjian Giyanti (1755)

Peristiwa penting yang menjadi cikal bakal berdirinya Yogyakarta sebagai kerajaan tersendiri adalah Perjanjian Giyanti. Dalam perjanjian ini, Kerajaan Mataram dibagi dua oleh Belanda:

  • Kesultanan Yogyakarta, dipimpin oleh Hamengkubuwono I
  • Kasunanan Surakarta, dipimpin oleh Pakubuwono III

Hamengkubuwono I kemudian membangun Keraton Yogyakarta dan memulai kekuasaan Kesultanan Yogyakarta pada tahun 1755.

Peran Dalam Kemerdekaan Indonesia

Yogyakarta punya peran besar dalam sejarah Indonesia:

  • Setelah kemerdekaan pada 1945, Yogyakarta menjadi tempat berlindung pemerintah Republik saat Jakarta diduduki Belanda.
  • Antara tahun 1946–1949, Yogyakarta menjadi ibu kota Indonesia sementara.
  • Sultan Hamengkubuwono IX secara sukarela menyatakan bahwa Kesultanan Yogyakarta bergabung dengan Republik Indonesia.

Atas jasa tersebut, Yogyakarta mendapat status Daerah Istimewa dan Sultan menjadi Gubernur secara turun-temurun.

🔖 Era Modern

Saat ini, Yogyakarta dikenal sebagai:

  • Kota budaya dan pariwisata
  • Kota pelajar
  • Kota yang tetap menjaga nilai-nilai tradisional sambil berkembang secara modern

Yogyakarta, kota istimewa dengan segudang pesona wisata, mulai dari kemegahan Candi Prambanan, keindahan Pantai Parangtritis, hingga keramaian Malioboro, selalu menjadi destinasi favorit. Namun, untuk menikmati semua keindahan ini secara maksimal, Anda membutuhkan transportasi yang fleksibel. Sewa mobil Jogja menjadi solusi terbaik untuk menjelajahi setiap sudut kota dengan nyaman dan efisien!

Mengapa Sewa Mobil di Jogja Lebih Menguntungkan?

Menyewa mobil di Jogja bisa menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dibanding transportasi lain, terutama jika Anda ingin menjelajahi kota dan sekitarnya dengan fleksibel, nyaman, dan efisien. Berikut alasan lengkapnya:

1. Akses Lebih Mudah ke Destinasi Wisata

  • Jogja memiliki banyak tempat wisata yang tersebar, mulai dari Candi Prambanan, Pantai Gunungkidul, Kaliurang, hingga Borobudur (Magelang).

  • Beberapa lokasi sulit dijangkau dengan transportasi umum (contoh: Pantai Siung, Goa Jomblang, Bukit Bintang).

  • Dengan mobil sewaan, Anda bisa mengatur itinerary sendiri tanpa tergantung jadwal angkutan umum.

2. Lebih Hemat untuk Grup/Keluarga

  • Harga sewa mobil harian di Jogja relatif murah (mulai dari Rp 200.000–500.000/hari tergantung jenis mobil).

  • Jika dibagi 4–5 orang, biaya per orang bisa lebih murah daripada naik taksi/transportasi online bolak-balik.

  • Tidak perlu repot bayar parkir berkali-kali seperti saat naik motor.

3. Kenyamanan & Keamanan Lebih Tinggi

  • AC, kursi nyaman, dan kapasitas bagasi besar cocok untuk perjalanan jauh.

  • Terhindar dari panas, hujan, atau debu dibanding naik motor.

  • Aman untuk membawa anak kecil atau lansia.

4. Fleksibilitas Waktu Tanpa Batas

  • Tidak perlu menunggu ojek/taksi online yang kadang lama di daerah terpencil.

  • Bisa berangkat pagi atau pulang malam sesuai keinginan (misal: melihat sunrise di Borobudur atau sunset di Pantai Sadranan).

  • Cocok untuk road trip spontan ke tempat hidden gems.

5. Bisa Jelajahi Jogja + Sekitarnya

  • Beberapa destinasi populer berada di luar kota Jogja, seperti:

    • Candi Borobudur (1,5 jam perjalanan)

    • Dieng Plateau (3–4 jam)

    • Pantai Glagah Kulon Progo (1,5 jam)

  • Dengan mobil, Anda bisa sekali jalan ke beberapa tempat tanpa harus kembali ke kota.

6. Tidak Perlu Khawatir Kehabisan Bensin

  • Mobil sewa umumnya sudah bensin full dan siap pakai.

  • Jika habis, lebih mudah cari SPBU daripada motor listrik yang butuh charging station.

7. Pilihan Mobil Sesuai Kebutuhan

  • City car (Avanza, Xenia) → cocok untuk keluarga kecil.

  • SUV (Pajero, Fortuner) → nyaman untuk jalan terjal (Gunungkidul/Merapi).

  • Elf/Minibus → untuk grup besar (6–12 orang).

8. Proses Sewa yang Mudah & Cepat

  • Banyak rental di Jogja menyediakan:

    • Sewa harian/mingguan.

    • Dengan sopor atau plus sopir (jika tidak bisa nyetir).

    • Pick-up/delivery ke bandara/hotel.

Destinasi Wisata Favorit di Jogja

Candi Prambanan YogyakartaCandi Prambanan adalah mahakarya arsitektur Hindu tertinggi di Indonesia yang telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Terletak hanya 17 km dari pusat Yogyakarta, kompleks candi megah ini menyimpan kisah epik Ramayana, legenda Roro Jonggrang, dan keagungan Kerajaan Mataram Kuno abad ke-9. Dengan 47 meter, Candi Siwa sebagai struktur utama menjulang lebih tinggi dan ramping dibanding Borobudur, menawarkan pengalaman wisata sejarah yang instagenic dan penuh makna.

1. Lokasi & Sejarah Singkat

  • Lokasi: Desa Bokoharjo, Kec. Prambanan, Sleman (17 km dari pusat Jogja).
  • Dibangun: Abad ke-9 oleh Wangsa Sanjaya (Kerajaan Medang Mataram) sebagai tandingan Candi Borobudur (Buddha).
  • Ditemukan Kembali: Abad ke-18 oleh Cornelius Lons dalam kondisi runtuh, lalu direstorasi secara bertahap.

2. Arsitektur & Struktur

  • Kompleks Candi: Terdiri dari 3 candi utama (Trimurti) dan ratusan candi kecil.
    • Candi Siwa (47 m, terbesar) – Dewa Penghancur.
    • Candi Wisnu – Dewa Pemelihara.
    • Candi Brahma – Dewa Pencipta.
  • Relief Cerita Ramayana & Krishnayana terukir di dinding candi.

3. Mitos & Legenda

  • Legenda Roro Jonggrang: Kisah cinta Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang yang berakhir dengan kutukan (1000 candi dalam semalam).
  • Candi Sewu (kompleks Buddha di dekat Prambanan) diyakini sebagai “sisa” candi ke-1000 yang gagal.

4. Aktivitas Wisata

  • Menikmati sunrise/sunset dengan latar candi.
  • Ramayana Ballet (pertunjukan sendratari di malam hari, Mei–Oktober).
  • Eksplor Candi Sewu & Ratu Boko (situs terdekat).

5. Harga Tiket & Jam Buka

  • Tiket Masuk:
    • Dewasa: Rp 50.000 (weekdays), Rp 75.000 (weekend).
  • Jam Buka: 06.00–17.00 WIB.

Lava Tour Merapi adalah salah satu aktivitas wisata petualangan paling populer di Yogyakarta, yang mengajak pengunjung menjelajahi kawasan Gunung Merapi—gunung berapi paling aktif di Indonesia—dengan menyusuri jalur bekas aliran lava, melihat dampak erupsi, dan menikmati pemandangan alam vulkanik yang dramatis.

Apa Itu Lava Tour Merapi?

Tur ini menggunakan jeep 4×4 (biasanya Jeep Willys atau Toyota Land Cruiser) untuk mengantar wisatawan menyusuri lereng Merapi, melewati:

  • Bekas aliran lahar dari erupsi 2010 & 2006

  • Desa-desa yang terdampak (seperti Kinahrejo & Kaliadem)

  • Bunker Kaliadem (tempat perlindungan saat erupsi)

  • Pemandangan kawah Merapi (jika cuaca cerah)

  • Offroad di Kalikuning 

Terletak di jantung Kota Yogyakarta, Tamansari adalah salah satu situs bersejarah yang menyimpan keindahan arsitektur dan kisah masa lalu Keraton Yogyakarta. Dibangun pada masa pemerintahan Sultan Hamengku Buwono I sekitar tahun 1758–1765, kompleks ini awalnya berfungsi sebagai taman kerajaan (water castle) yang digunakan untuk rekreasi, meditasi, dan pertahanan keluarga kerajaan.

Keunikan Arsitektur Tamansari
Tamansari memadukan gaya arsitektur Jawa tradisional dengan pengaruh Eropa dan Islam, menciptakan suasana yang megah dan eksotis. Beberapa bagian yang paling terkenal meliputi:

  1.  Umbul Pasiraman (Kolam Pemandia – Area ini terdiri dari tiga kolam yang dulunya digunakan oleh para selir dan putri Sultan. Kolam ini dikelilingi oleh bangunan bertingkat yang berfungsi sebagai menara pengawas.
  2. Sumur Gumuling – Sebuah bangunan unik berbentuk lingkaran dengan akustik yang luar biasa. Konon, tempat ini digunakan sebagai masjid bawah tanah.
  3. Gedhong Kenongo – Menara yang dahulu digunakan Sultan untuk menikmati pemandangan sekitar.

Mitos dan Legenda

Tamansari tidak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga dikelilingi mitos menarik. Salah satunya adalah cerita tentang lorong rahasia yang menghubungkan Tamansari dengan Pantai Selatan, tempat Ratu Kidul bersemayam. Meski lorong ini belum terbukti keberadaannya, kisahnya tetap menjadi daya tarik wisatawan.

Kini, Tamansari menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Yogyakarta. Pengunjung dapat menjelajahi reruntuhan istana air sambil menikmati nuansa klasik yang memancarkan aura mistis. Kawasan sekitar Tamansari juga dipadati oleh kampung wisata seperti Kampung Wisata Taman, tempat pengunjung bisa melihat kehidupan warga dan membeli kerajinan tangan.

Tamansari adalah bukti kejayaan Mataram Islam yang masih bisa dinikmati hingga kini. Setiap batu, kolam, dan lorongnya menyimpan cerita yang mengajak kita untuk menelusuri kembali kemegahan masa lalu. Jika berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keindahan Tamansari!